Berbicara tentang wisata, menurut Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, wisata itu soal narasi. Terkadang tempat-tempat itu terlihat biasa saja, tetapi cerita atau legendanya itu yang harus digali dari kearifan lokal masyarakat itu sendiri.
“Contohnya patung Anak Laki-laki Pipis yang melegenda di Belgia (Manneken Pis), itu kan hanya patung anak kecil yang tingginya hanya 60 centimeter dan berada di pojokan jalan yang terbilang sempit. Namun itu hanyalah legenda yang tidak ada literaturnya. Cerita itu dibiarkan tetap melegenda, hingga menjadi daya tarik wisatawan khususnya dari luar negeri yang datang ke Belgia,” ujar Fadly saat menjadi narasumber pada Pelatihan Pemandu Wisata Budaya yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Padang Panjang di Aula Hotel Rangkayo Basa, dikutip dari Facebook Kominfo Padang Panjang, Sabtu (4/9).
Kemudian lebih lanjut Fadly menyebutkan, narasi atau cerita dibutuhkan untuk menguatkan citra suatu destinasi pariwisata. Berkaca dari Bali, Fadly mengatakan, cerita dan narasi yang kuat di balik destinasinya mampu mengundang wisatawan untuk selalu kembali ke Pulau Dewata.
“Mengapa wisatawan terus menerus kembali ke Bali, karena Bali tidak hanya sekadar menawarkan alam yang indah, spot-spot wisata yang menarik, tetapi juga ada cerita dan narasi yang kuat di baliknya,” katanya, dilansir dari harianhaluan.com.
Usai itu, ditambahkan Fadly, cerita dan narasi di balik suatu destinasi bisa memunculkan relasi yang kuat bagi wisatawan.
“Jadi apa yang menjadi story telling sehingga kita mengonsumsi berulang kali itu tentu dengan pengalaman berbeda-beda. Inilah yang harus kita bangun di industri pariwisata Kota Padang Panjang, khususnya pada wisata budaya yang kita miliki. Mari berinovasi dan adaptasi karena dua hal kolaborasi ini merupakan kuncinya,” imbuhnya.
Setelah itu pelatihan yang digelar Disporapar ini, kata Fadly juga bertujuan untuk menciptakan pemandu wisata yang profesional dan memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan terhadap tempat-tempat wisata yang ada di Kota Padang Panjang dan sekitarnya. Kemudian agar terciptanya peningkatan mutu kualitas pelayanan dari pemandu wisata kepada wisatawan.