PADANG — Asrinaldi merupakan pengamat politik dari Universitas Andalas, Padang, menilai bahwa terdapat 25 persen masyarakat Sumatera Barat yang masuk dalam kategori swing voters dan undecided voters pada Pilkada Sumatera Barat 2020.
“Sekitar 25 persen masih ada swing voters, yang pemilihnya masih belum menetapkan pilihan, yang masih berpindah-pindah. Ada juga yang undecided voters, pemilih yang belum menentukan pilihannya,” ujar Asrinaldi di Padang, Kamis (17/9). Ia mencontohkan daerah-daerah yang masih tinggi swing voters dan undecided voters-nya di Sumbar, yakni Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, dan Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan).
“Undecided voters dan swing voters di Solok Raya masih tinggi. Orang bisa saja mengklaim, misalnya Audy klaim saya orang Solok. Tapi kan orang tidak yakin begitu saja karena selama ini dia tidak ada di sana,” ujarnya.
Asrinaldi mengatakan bahwa di Solok Raya pasangan calon (paslon) Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) berpeluang untuk menjadi menang dibandingkan dari pada paslon lain karena sejarah dari orang tua Nasrul Abit yang memang berasal dari kabupaten Solok. “Justru yang untung itu adalah Nasrul Abit karena memang sejarahnya, orang tua Nasrul Abit berasal dari sana. Tinggal bagaimana ia mengkapitalisasi asal usulnya itu,” ucapnya.
Menurut Asrinaldi, peluang dari empat paslon untuk melenggang menuju kursi Sumbar 1 masih sangat terbuka jika mereka mampu memaksimalkan dukungan basis massa masing-masing.
“Pesisir Selatan itu basis massa Nasrul Abit. Saya meyakini Nasrul Abit mendapatkan 60 atau 70 persen suara di sana, sementara yang 30 persen diperebutkanlah oleh paslon lain. Di Kota Padang Mahyeldi paling tidak 40 persen suara, sedangkan 60 persen lainnya diperebutkan paslon lain. Kemudian di Pariaman PKDP-nya Ali Mukhni dan Genius Umar berbagi suara,” ucap Asrinaldi.
Selain itu, kata Asrinaldi, kans setiap paslon tentu lebih tergantung pada bagaimana mereka berupaya memaksimalkan kampanyenya karena dari segi dukungan masyarakat sudah sangat terpolarisasi.
“Jadi, sepanjang itu bisa dimaksimalkannya, dukungan basis massa masing-masing yang sudah didapatkan itu bisa maksimal jadinya. Bagaimanapun, mereka mantan kepala daerah dan kepala daerah memang punya pendukung di daerah masing-masing,” ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar telah menetapkan daftar pemilih sementara Pilkada Sumbar 2020. Dalam daftar itu, pemilih sementara sebanyak 3.691.592 orang.
Jumlah tersebut diperoleh KPU berdasarkan pemutakhiran data yang mereka lakukan dari 15 Juli-13 Agustus 2020. (*)