Belakangan ini, dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan adanya orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) secara online. Dalam video tersebut terlihat sejumlah mahasiswa dari Universitas Surabaya (Unesa). Video tersebut diunggah oleh akun Twitter bernama Dante, @skipberat. (14/9/2020).
“Postingan yg tadi diapus,” tulis Dante pada twitnya.
Dalam video yang berdurasi 29 detik itu, terlihat seorang mahasiswa baru (maru) yang sedang ditanyai oleh tiga orang yang diduga sebagai panitia ospek. Mereka menanyakan apakah maru tersebut memakai ikat pinggang atau tidak.
“Ikat pinggangmu mana?” ujar salah satu pria dalam video kepada mahasiswa baru tersebut.
“Ikat pinggang diperlihatkan,” ujar pria lain.
“Enggak ada, kak,” jawab mahasiswa baru tersebut.
Mendengar jawaban itu, seorang perempuan diduga salah satu panitia ospek menanyakan apakah mahasiswa baru tersebut sudah membaca tata tertib Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru ( PKKMB) Unesa atau belum.
Adapun sikap tiga orang yang diduga panitia ospek atau PKKMB ini dinilai kurang baik. Sebab, mereka menyampaikan pertanyaan tersebut dengan sikap ketus dan galak.
Unggahan tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 3,9 juta kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 24.900 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Bagaimana penjelasan Unesa mengenai viralnya video PKKMB online tersebut?
Sementara Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menyayangkan atas adanya video mahasiswa Unesa saat melakukan PKKMB yang viral di media sosial tersebut.
“Kami menyayangkan kejadian tersebut, namun juga mengakui adanya kesalahan dalam koordinasi pelaksanaan PKKMB pada salah satu fakultas di Unesa,” ujar Nurhasan seperti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (15/9/2020).
Terkait penanganan tindakan PKKMB online ini, pihaknya bersama pimpinan kemahasiswaan dari fakultas terkait telah memberikan evaluasi skelaigus bimbingan kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Ia juga mengungkapkan, seluruh masalah yang ada akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
“Unesa mendukung pelaksanaan PKKMB guna menambah wawasan terkait dunia kampus untuk mahasiswa baru agar cepat beradaptasi dalam menyukseskan pembelajaran di lingkup Pendidikan Tinggi tanpa adanya aksi kekerasan apa pun,” kata dia.
Ia berharap dalam pelaksanaan PKKMB ini dapat tercipta ligkungan institusi pendidikan yang kondusif dan aman. Menilik viralnya video tersebut, Nurhasan menjelaskan, kejadian tersebut menjadi catatan evaluasi penting.
“Diharapkan kejadian ini menjadi masukan untuk perbaikan daalm pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ke depan,” katanya lagi.
Selain itu, ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan perhatian berupa kritik atau saran kepada Unesa.
“Kami mengucapkan terima kasih atas semua perhatian berupa kritik atau pun saran kepada Unesa.”
“Kondisi ini dapat dilihat sebagai kecintaan masyarakat pada institusi pendidikan,” imbuhnya.(*)