Pelajar di Pasaman Barat Nekat Jalan Kaki Seberangi Sungai

0
147

Langgam.id – Pelajar dan masyarakat di Jorong Lombok, Ujung Gading, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat supaya secepatnya menuntaskan pembangunan jembatan gantung, penghubung antar kampung di daerah tersebut. Yang rusak parah diterjang banjir pada awal September 2020.
Akibat dari kerusakan jembatan, pelajar dan masyarakat setempat harus memberanikan diri untuk menyeberangi sungai dengan cara menyingsingkan baju dan membuka sepatu. Meski terbilang berbahaya mereka mengaku terpaksa. Sementara saat curah hujan tinggi mereka tidak bisa lagi melintas karena terlalu berbahaya. Di kutip dari langgam.id.
Windi salah seorang pelajar, yang sudah beberapa hari belakangan ini menyeberang Sungai Batang Bayang tersebut.Ia berharap jembatan darurat secepatnya dibangun. Sebab, Ia bersama puluhan pelajar lainnya harus berangkat dan pulang sekolah melewati jembatan itu. Tetapi saat debit air sungai meningkat mereka terpaksa memutar jauh, bahkan memilih untuk tidak pergi sekolah.
“Kemarin sudah ada alat berat yang bekerja dan jembatan lama sudah dibongkar, semoga segera dibangun jembatan darurat,” ujarnya.
Windi mengaku merasa takut untuk melintasi sungai tanpa jembatan atau pengamanan. Saat hendak melintas dia memperhatikan kondisi debit sungai dan memilih menyebarang bersamaan dengan yang lainnya atau meminta bantuan masyarakat sekitar.
“Saya sering meminta bantuan kawan-kawan atau keluarga kalau akan menyeberang,” sebutnya.
Sementara itu, pasca banjir Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat sudah melakukan peninjauan dan sejumlah perbaikan. Seperti melakukan pembersihan sekitar lokasi dan aliran sungai, serta membongkar jembatan gantung yang rusak.
Berdasarkan informasi dari Kalaksa BPBD Kabupaten Pasbar Edi Busti beberapa waktu lalu, jembatan gantung tersebut akan segera diperbaiki dan diupayakan pembangunan jembatan darurat. Sedangkan pembangunan permanen akan diusulkan untuk jangka panjang.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Nagari Ujung Gading Bripka Rizki mengatakan, pasca kerusakan jembatan akibat banjir, dia bersama Babinsa dan masyarakat sudah berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelajar yang melintas di lokasi agar berhati-hati. Bahkan, dirinya sudah meminta warga sekitar sungai dan jembatan memperhatikan masyarakat yang melintas.
“Kami sudah menghimbau kepada masyarakat agar waspada saat melintas dan jangan memaksakan diri,” tegasnya.
Rizki juga menambahkan, hingga hari ini kerjasama masyarakat perlu diapresiasi karena sudah saling menjaga dan meningkatkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Saat melintas pelajar harus didampingi oleh orang dewasa dan memperhatikan debit air terlebih dahulu.
“Mari kita bersama-sama menjaga dan berharap jembatan darurat segera selesai, karena sedang dikerjakan Pemda,” ujarnya. (*)