Nagari Simawang

0
181

Nagari Simawang  merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Rambatan dan berbatasan langsung dengan Bukit Kandung Kabupaten Solok dan terletak didaerah yang ketinggian

Sehingga jika anda berkunjung kedaerah tersebut akan menimbul kesan dan daya tarik tersendiri karena bisa melihat keindahan alam danau Singkarak dan untuk  untuk menuju Pusat pemerintahan Nagari simawang,hanya sekitar 3 km dari jembatan ombilin Singkarak dan Nagari tersebut terdiri dari delapan jorong masing-masing Jorong Ombilin,  Batulimbak, Pincuran Gadang, Piliang bendang,Koto Gadang,

Sedangkan Nagari Simawang  memiliki lahan yang cukup luas atau sekitar 5400  ha yang terdiri dari lahan pemukiman penduduk/perumahaan  1217  ha, Lahan persawahan  480   ha, lahan perkebunan  670  ha, lahan pertanian  2600 ha, lahan kritis  270 ha,sarana jalan 83 ha, pinggir danau 35 ha dan talago seluas 45 ha  dan  dengan jumlah penduduk 9001 jiwa atau 1952 Kepala keluarga.

“Sementara dari segi pembangunan, loncatan pembangunan di nagari Simawang  dalam berapa tahun ini telah menunjukan perkembangan yang menggembirakan  karena dalam mengerakan pembangunan di nagari kuncinya bagaimana kita memampaatkan potensi yang ada di Nagari termasuk anak nagari Simawang yang berada diperantauan yang tergabung dalam Simawang Saiyo baik yang berada di Jakarta,Padang,Medan, Bandung dan berapa lainnya dan diperkirakan jumlahnya diperantauan mencapai lebih 9.000 orang,” ujar Wali Nagari Simawang M.Noer Dt Rajo  Tianso.

Disamping dukungan dari Yayasan Pembangunan Nagari Simawang sendiri dalam menyalurkan berbagai bantuan untuk pembangunan di Nagari Simawang bahkan tidak itu saja Kantor Nagari Simawang sebagai tempat Pusat pelayanan Masyarakat Nagari Simawang juga sudah berhasil dibangun dan merupakan salah satu Nagari termegah di Nagari Rambatan dengan jumlah dana pembangunan sebesar Rp.600 juta.

Sedangkan mata pencaharian masyarakat nagari simawang pada umumnya adalah bertani karena kondisi daerahnya yang cukup subur serta didukung oleh pengairan yang cukup termasuk juga dalam pengembangan usaha perkebunan dan khusus untuk perkebunan  seluas 650 ha lahan tidur di nagari Simawang  telah dikembangkan sebagai daerah perkembangan coklat  oleh Badan pengkajian  Kakao (BPK) Sumatera Barat dan jika itu diwujudkan dirinya optimis ekonomi Nagari simawang akan bangkit dan hidup apalagi sebelumnya masyarakat  telah menanam coklat secara mandiri termasuk untuk mendapatkan bibit kakao. Dan sampai saat ini diperkirakan dalam satu ha pendapatan masyarakat dari hasil coklat diperkirakan mencapai Rp 24 juta dan belum lagi dari hasil tanaman padi, Jagung Hibrida  dan kacang tanah.

Disamping itu pihaknya juga telah melakukan pengedaman talago pulai dengan dana sebesar Rp 1,1 milyar di jorong Pincuran Gadang, Jorong Darek dan jorong koto Gadang disamping pekerjaan lainnya  dijorong Piliang bendang,Talago Janiah sehingga nantinya bisa  mengairi sawah masyarakat yang sampai saat ini bertadah hujan serta bantuan untuk dimampaatkan di Talago Pulai yang akan dijadikan sebagai centra  perikanan dengan melepaskan bibit ikan sebanyak 20.000 bibit ikan nila raya dan ikan gurami yang berasal dari bantuan dinas Perikanan Sumatera Barat. Dan belum lagi bantuan yang diterima oleh dua Kelompok perikanan yaitu Kelompok Ompas yaitu 1 unit bangunan perumahan sky boat ukuran 3×8 sebesar Rp 59.635.000.- Traler dan kanopi sky boat sebesar Rp 31.625.000.- Rehab dapur pengolahan ikan sebesar Rp 28 juta, Bantuan Langli 16 unit, dan untuk kelompok  aia Batanang dalam bentuk bantuan 6 unit keramba, Ikan Rayo

Kemudian  dalam  menunjang ekonomi masyarakat, Nagari Simawang   juga berhasil memperoleh dana  Kridit mikro sebesar Rp 300 juta dan perolehan kridit mikro tersebut mereka kembangkan terhadap 19 kelompok yang tersebar pada delapan jorong disamping dana Kelompok simpan pinjam perempuan (spp) sebesar Rp 300 juta selama dua tahun  berturut yang  mereka berikan kepada anggota yang membutuhkan yang  bergerak dibidang jasa, industri rumah tangga, warung dan pinjaman yang diberikan kepada anggota melalui masing masing kelompok yang ada dijorong untuk menghindari tingkat kemacetan dari anggota dalam menyalurkan pinjaman.(*)