Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVIII Tingkat Sumatera Barat berlangsung meriah. Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai membuka secara resmi di Lapangan Merdeka Kota Solok, Sabtu (15/6/2019).
Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVIII Tingkat Sumatera Barat berlangsung meriah. Pembukaan dilakukan, Dirjen Bina Masyarakat Kementerian Agama RI, Prof. DR. H Muhammadiyah Amin yang mewakili Menteri Agama.
“Kemeriahan MTQ diharapkan tidak menjadi tolak ukur, namun pengamalan Alquran dalam kehidupan sehari – hari menjadi tujuan dari kegiatan,” sebut Nasrul Abit, Wakil Gubernur Sumatera Barat.
Wagub lebih lanjut MTQ ke XXXVIII di Kota Solok ini merupakan suatu barometer persiapan untuk MTQ Nasional ke XXVIII tahun 2020 dimana Provinsi Sumatera Barat sebagai tuan rumah.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa melihat begitu tingginya animo masyarakat Sumbar untuk berinteraksi dengan Al-quran, baik dalam bentuk membaca Al-quran, menghafal dan memahami Al-quran, maupun mempraktekan nilai-nilai Al-quran dalam kehidupan sehari-hari,” kata Nasrul Abit yang juga sebagai Ketua LPTQ Sumbar.
Menurut Nasrul Abit, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) memiliki tugas memasyarakatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini tugas yang tidak ringan sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam pengembangan, pembinaan dan penghayatan nilai-nilai Al Quran, LPTQ mesti realistis mampu melahirkan qori dan qoriah, hafiedz dan hafiedzah yang terbaik untuk daerah ini,” tambahnya.
Nasrul Abit juga katakan, selain itu LPTQ juga sebagai pembina, pengembangan dan juga mengawasi penyelenggaraan MTQ. Pengawasan juga menggunakan aplikasi e-MTQ agar lebih transparan dan memudahkan pendaftaran calon peserta terhadap menyeleksi dokumen peserta yang tidak valid, baik sengaja maupun tidak.
“Pemakaian aplikasi e-MTQ digunakan untuk mendukung sistem penjurian yang dilakukan oleh Dewan Hakim agar penilaian peserta dapat berjalan dengan bersih, jujur, tertib, sehingga dapat menghasilkan qori qoriah yang terbaik”, ungkap Nasrul Abit.
Wagub juga berberharap Dewan juri harus betul-betul adil dan jujur dalam penilaian, karena sudah disumpah, selain itu kita juga menggunakan aplikasi e-MTQ, agar dalam penilaian MTQ yang langsung penilaiannya bisa dilihat oleh publik yang menyaksikan semua jenis perlombaan, transparan dan akuntabilitas MTQ bisa terwujud.
“Para qori qoriah yang berprestasi dalam MTQ tingkat provinsi dapat mewakili Sumbar di tingkat Nasional.Kita dulu pernah menjadi salah tuan rumah yang tersukses ditingkat nasional pada tahun 1983, kita berharap pada MTQ ke-XXVIII tahun 2020 nanti bisa mengulang kesuksesan dari segi penyelenggaraan dan prestasi,” harapnya Nasrul Abit.
Hadir dalam acara pembukaan MTQ tersebut Menteri Agama RI yang diwakili oleh Dirjen Bina Masyarakat Kementerian Agama RI, Prof. DR. H Muhammadiyah Amin, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Fakhrizal, Rektor UIN Imam Bonjol Padang DR. EkaPutra Wirman, Kakanwil Kemenag Sumbar H. Hendri, Walikota Solok Zul Efian, Wawako Solok Rainer, Dewan Hakim, para Bupati Walikota se Sumbar dan kepala SKPD, Badan/instansi pimpinan kafilah se Sumbar dan tamu undangan lainnya. (*)
Kemeriahan MTQ diharapkan tidak menjadi tolak ukur, namun pengamalan Alquran dalam kehidupan sehari – hari menjadi tujuan dari kegiatan, sebut Nasrul Abit.
Wagub lebih lanjut MTQ ke XXXVIII di Kota Solok ini merupakan suatu barometer persiapan untuk MTQ Nasional ke XXVIII tahun 2020 dimana Provinsi Sumatera Barat sebagai tuan rumah.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa melihat begitu tingginya animo masyarakat Sumbar untuk berinteraksi dengan Al-quran, baik dalam bentuk membaca Al-quran, menghafal dan memahami Al-quran, maupun mempraktekan nilai-nilai Al-quran dalam kehidupan sehari-hari,” kata Nasrul Abit yang juga sebagai Ketua LPTQ Sumbar.
Menurut Nasrul Abit, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) memiliki tugas memasyarakatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini tugas yang tidak ringan sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam pengembangan, pembinaan dan penghayatan nilai-nilai Al Quran, LPTQ mesti realistis mampu melahirkan qori dan qoriah, hafiedz dan hafiedzah yang terbaik untuk daerah ini,” tambahnya.
Nasrul Abit juga katakan, selain itu LPTQ juga sebagai pembina, pengembangan dan juga mengawasi penyelenggaraan MTQ. Pengawasan juga menggunakan aplikasi e-MTQ agar lebih transparan dan memudahkan pendaftaran calon peserta terhadap menyeleksi dokumen peserta yang tidak valid, baik sengaja maupun tidak.
“Pemakaian aplikasi e-MTQ digunakan untuk mendukung sistem penjurian yang dilakukan oleh Dewan Hakim agar penilaian peserta dapat berjalan dengan bersih, jujur, tertib, sehingga dapat menghasilkan qori qoriah yang terbaik”, ungkap Nasrul Abit.
Wagub juga berberharap Dewan juri harus betul-betul adil dan jujur dalam penilaian, karena sudah disumpah, selain itu kita juga menggunakan aplikasi e-MTQ, agar dalam penilaian MTQ yang langsung penilaiannya bisa dilihat oleh publik yang menyaksikan semua jenis perlombaan, transparan dan akuntabilitas MTQ bisa terwujud.
“Para qori qoriah yang berprestasi dalam MTQ tingkat provinsi dapat mewakili Sumbar di tingkat Nasional.Kita dulu pernah menjadi salah tuan rumah yang tersukses ditingkat nasional pada tahun 1983, kita berharap pada MTQ ke-XXVIII tahun 2020 nanti bisa mengulang kesuksesan dari segi penyelenggaraan dan prestasi,” harapnya Nasrul Abit.
Hadir dalam acara pembukaan MTQ tersebut Menteri Agama RI yang diwakili oleh Dirjen Bina Masyarakat Kementerian Agama RI, Prof. DR. H Muhammadiyah Amin, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Fakhrizal, Rektor UIN Imam Bonjol Padang DR. EkaPutra Wirman, Kakanwil Kemenag Sumbar H. Hendri, Walikota Solok Zul Efian, Wawako Solok Rainer, Dewan Hakim, para Bupati Walikota se Sumbar dan kepala SKPD, Badan/instansi pimpinan kafilah se Sumbar dan tamu undangan lainnya. (*)