Calon Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengunjungi majelis Zikir Al Wasilah Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Padang pada Sabtu (5/12). Buya Malin Sulaiman, pembina majelis tersebut menganggap majunya Nasrul Abit dalam Pilkada Sumbar dan berjuang menjadi gubernur sebagai jihad.
“Beliau berjuang dan terpilih menjadi gubernur Sumbar adalah bentuk jihad di kepada Allah SWT. Jadi, jihad tidak hanya bertepuk di medan perang. Jihad itu banyak macamnya dan sesuai dengan konteksnya,” ujar Buya Malin.
Ia mengatakan, jihat itu akan berlanjut setelah Nasrul Abit menjadi gubernur yang bersungguh-sungguh untuk membangun daerah dan umat.
Selanjutnya, Buya Malin berharap Nasrul Abit membantu membangun tempat untuk suluk bagi Majelis Zikir Al Wasilah.
“Insyaallah beliau terpilih dan ada perhatian untuk tempat jamaah suluk. Suluk ini pak jalan mendekat diri kepada Allah SWT, Pak. Kalau tempat nyaman tentu sangat baik sekali,” ucapnya.
Nasrul Abit menyampaikan rencananya bahwa ia bersama Indra Catri manang fokus membina pondok pesantren, kelompok tahfiz, pondok Alquran, termasuk majelis-majelis zikir.
“Dalam visi dan misi kami masalah keagamaan ini sudah masuk, Buya. Karena ini kewenangannya di bawah Kementerian Agama, kami akan duduk bersama agar pemerintah provinsi bisa masuk,” ujarnya.
Walaupun kewenangan masalah keagamaan berada di pemerintah pusat, kata Nasrul Abit, namun pemerintah provinsi harus bisa madu. Baginya, yang dibina adalah anak-anak dan masyarakat Sumbar.
“Kita tidak bicara kewenangan lagi. Bagaimanapun pemerintah provinsi bisa bantu dan kita selesaikan bersama-sama, Buya Malin Sulaiman,” tuturnya.(*)