M. Armawi Koto Titipkan Kelestarian Silek Minang Pada Nasrul Abit

0
105

PADANG – Tokoh Silek Minang, ketua Perguruan Silek Harimau Lalok, Ajo Dewa, berpesan jika Nasrul Abit terpilih menjadi pemimpin di Sumbar agar tetap menjaga marwah Silek Minangkabau.

Hal itu disampaikannya dalam pertemuan di Jakarta, Selasa Malam (29/9/2020). Tokoh Minang dengan nama asli M. Armawi Koto yang bisa disapa Ajo Dewa ini ingin silek tetap diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, bukan hanya sekedar tradisi atau Seni Beladiri semata. Tapi jauh dari itu, Silek Minang identik dengan proses pembelajaran untuk membentuk kepribadian yang tangguh. Tangguh dari sisi keterampilan ragawi dan tangguh memahami diri sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia.

“Ya tadi, saya bersilaturahmi dengan Ajo Dewa. Saya menangkap pesan yang disampaikan juga keinginan banyak tuo silek. Menjaga marwah Silek Minang ini, adalah tantangan dan tanggung jawab kita bersama,” ujar Nasrul Abit, usai pertemuan.

Menurut Nasrul Abit, bicara tentang Minangkabau, sudah pasti juga akan bicara tentang Silek. Bagi masyarakat Minangkabau, Silek ini sudah mendarah daging secara turun temurun. Namun, tentu saja menjaga kelestarian Silek Minang ditengah gempuran teknologi dan sudut pandang yang beda dan beragam di generasi Milenial saat ini, menjadi sebuah tantang besar yang harus dihadapi. Menjaga marwah dan kelestarian Silek serta budaya dan tradisi Minangkabau lainnya, adalah harga mati dan perlu kerjasama antar masyarakat supaya silek Miangkabau lebih dikenal banyak orang.

“Kita juga tidak menutup mata kalau saat ini, kita sudah masuk pada sebuah kondisi yang menggerus nilai-nilai budaya. Semakin berkembangnya zaman, tentu saja juga berpotensi melupakan kekayaan budaya yang ada. Tapi, yang harus diingat, kita di Minangkabau tidak demikian. Kita akan terus menjaga marwah dan melestarian nilai-nilai budaya yang sudah diwariskan kepada kita. Ini adalah, kewajiban yang dibebankan kepada kita semua,” kata Nasrul Abit yang juga bergelar Datuak Mlintang Panai itu.

Nasrul Abit menambahkan, selain berpesan untuk menjaga marwah dan terus melestarikan nilai budaya yang ada, M. Armawi Koto juga menitipkan pesa agar melanjutkan pembangunan di Sumatera Barat dan daerah Pariaman khususnya. (*)