Kawasan Kandi Sawalunto

0
153

Menjamah Wisata di Kawasan Kandi

Siapa yang tak kenal dengan pesona bukit barisan di Sawahlunto. Kota yang terbentuk dari usaha tambang pada zaman pemerintahan Belanda tahun 1888, memang memiliki pesona yang indah. Karena itu tak ayal, saya bersama Cerita Sore kali ini mengajak pemirsa untuk menikmati Salah satu fenomena alam indah yang tersisa dari bekas penambangan di kawasan kandi ini adalah danau kandi di Talawi.

Tertarik dengan aktifitas keramba ikan masyarakat sekitar danau, saya pun melangkahkan kaki menuju pinggiran danau. Sesampai di sana, saya langsung disambut hangat oleh warga yang baru saja usai meninjau ikannya di tambak.

Wah, ternyata tidak seperti yang terlihat. Menaiki sampan kecil ini ternyata juga menguras adrenalin saya. Perasaan takut dan gamang bercampur aduk, menghadirkan sesuatu yang sangat menantang bagi saya.

Setelah menyisiri lebih kurang 25 menit danau kandi ini, akhirnya saya sampai di tambak sebelah kiri danau. Ternyata berternak ikan di danau kandi ini, juga dihadapkan dengan resiko seperti yang dirasakn oleh para peternak ikan di Danau Maninjau. Dimana ikan ikan sangat rentan dengan kematian, karena pengaruh kimia anorganik yang terjadi pada tanah bekas penambangan.

Puas beraktifitas di danau kandi, sayapun melanjutkan perjalanan menuju satu kawasan wisata yang belakangan ini menjadi tujuan utama masyarakat baik luar dan dalam kota Sawalunto untuk menghabiskan akhir pekan. Hadirkan beragam pilihan dengan ikon utama kebun binatang, tman satwa kandi, menjadi ikon utama wisata di kota Sawalunto.

Usai memasuki gerbang saya langsung di sambut oleh kepala UPTD taman satwa kandi. Taman satwa kandi sendiri adalah sebuah obyek wisata yang unik, karena pengunjung yang datang di tempat ini bisa menikmati 2 obyek menarik sekaligus. Selain bisa melihat koleksi satwa kebun binatang, di tempat tersebut terdapat juga sebuah danau yang bernama danau Tandike.

Taman satwa kandi diresmikan pada tanggal 1 desember 2006 oleh menteri kebudayaan dan pariwisata saat itu, yaitu Ir.Jero Wacik,SE. Sementara ini, taman satwa kandi menempati areal sekitar 5 ha. Berlokasi di bekas penambangan batubara yang luas keseluruhannya lebih kurang 400 ha.

Koleksi satwa yang ada di taman satwa kandi sekarang ini telah mencapai 108 ekor diantaranya seperti gajah sumatera, unta, beruang, kangguru dan lain-lain. Sementara keunggulannya, selain sebagai tempat berlibur yang nyaman untuk semua anggota keluarga, juga buat anak-anak sebagai sarana edukatif.

Anak-anak bisa mengenal secara langsung bermacam-macam jenis satwa langka, bahkan beberapa satwa yang telah jinak dan terlatih, dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung. Pengunjung bisa menaiki satwa-satwa tersebut, sebagai contohnya gajah, unta, maupun kuda dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satu ikon satwa langka yang ada di taman satwa ini adalah orang utan dan kucing emas.

Puas bercengkrama wisata satwa, sayapun beranjak ke sudut kiri taman satwa kandi ini. Disini terdapat bergam permainan sarana permainan seperti dayung angsa, bola bola air, banana boat, dan perahu naga. Karena ketertarikan dengan danau Tandikek, saya pun menyematkan diri untuk berkeliling danau tandikek dengan perahu naga. (*)