Salah satu media cetak lokal memberitakan bahwa Jamaah Tabligh Sumatera Barat (Sumbar) mendukung Mahyeldi-Audy dalam Pilgub Sumbar. Hal ini membuat kelompok dakwah itu geram.
Sutrisno Abu Bakar, tetua Jamaah Tabligh Masjid Madinatul Munawwarah, Berok, Padang Barat, menegaskan bahwa dalam sejarah Jamaah Tabligh tidak pernah ada dukungan kelompok tersebut dalam politik praktis. Dia menyatakan bahwa Jamaah Tabligh tidak membenarkan adanya klaim dukungan dari pihaknya terhadap salah satu pasangan calon pada Pilkada Sumbar.
“Jangan digoreng-goreng. Tidak pernah dalam sejarah kami dukung-mendukung. Kami tidak dalam kapasitas dukung-mendukung. Kami murni organisasi dakwah, mengajak manusia kepada Allah, bukan mengajak manusia kepada makhluk. Itu jelas komitmen kami Jamaah Tabligh seluruh dunia,” tuturnya di Padang, Rabu (3/12).
Kalaupun ada oknum Jamaah Tabligh yang mendukung salah satu calon, menurut Sutrisno, dia meminta hak itu tidak serta-merta dikaitkan dengan kelompok tersebut. Dalam Jamaah Tabligh, katanya, persoalan politik, kilafiah, pangkat/jabatan, dan aib masyarakat tabu dibicarakan dalam organisasi. Dalam Jamaah Tabligh, keputusan yang diambil jemaah melalui musyawarah dan mufakat, termasuk untuk menjadi imam, khatib Jumat, dan azan, dimusyawarahkan.
“Kalau ada yang mendukung (paslon pilkada), itu oknum. Jangan membawa nama Jamaah Tabligh. Kami netral. Aoal partisipasi, jangan ditanya, kami paling dulu ke TPS. Pokoknya kami tidak berpolitik,” katanya.
Dijelasakan Sutrisno Abu Bakar soal Mahyeldi, bahwa saat itu Mahyeldi ingin salat di Masjid Madinatul Munawwarah dan minta waktu menyampaikan tausiah dan dipersilahkan oleh jemaah yang hadir.
“Hal itu boleh saja. Kami tidak melarang, masa iya orang salat dilarang. Siapa pun boleh salat di Masjid Madinatul Munawwarah, termasuk keempat calon gubernur. Tapi, tentu banyak muatan politisnya sebab ini kan masa kampanye. Walaupun yang menyampaikannya Buya (Mahyeldi), yang disampaikan yang haq (kebenaran),” tuturnya.
Dia mengimbau kepada seluruh Jamaah Tabligh di Sumbar untuk menjaga diri dalam bertindak saat musim politik. Ia mengeluarkan imbauan itu agar nama Jamaah Tabligh tidak dimanfaatkan suatu kelompok untuk kepentingan politik salah satu peserta pilkada.
Sebelumnya diberitakan bahwa salah seorang anggota Jamaah Tabligh, Ustaz Meldian, memberikan masker kepada Mahyeldi setelah salat dan tausiah di Masjid Madinatul Munawwarah, Selasa (1/12). Pemberian masker itu lalu disimpulkan sebagai bentuk dukungan Jamaah Tabligh.(*)