Padang – Sejak menjadi pegawai negeri sipil di Padang, Indra Catri sudah mulai memberikan perhatian kepada sasaran silek. Bahkan, ia menjadi bagian Perguruan Silek Singo Barantai di Kuranji Kota Padang.
Indra Catri tak lantas berhenti memberikan perhatian terhadap sasaran silek ketika menjadi bupati dua periode di Agam. Di sana ia kembali “menghidupkan” ratusan sasaran silek.
Menurut calon Wakil Gubernur Sumbar itu, silek merupakan tiang budaya, sebagaimana salat yang merupakan tiang agama. Silek merupakan bagian dari hidup Indra Catri.
“Salat dan silek adalah jati diri orang Sumatra Barat. Keduanya tidak bisa dipisahkan,” katanya, Kamis (3/11).
Indra Catri Datuak Malako Nan Putiah memiliki cita-cita besar untuk menggairahkan silek di provinsi ini. Jika terpilih dalam Pilkada Sumbar 2020 ini, ia berencana mengutamakan program-program untuk adat dan budaya tersebut.
Ia berencana menggelar festival silek, setidaknya sekali dalam satu tahun. Ia berencana menyelenggarakan festival silek dengan melibatkan sasaran silek di Sumbar dan nasional hingga internasional.
“Kita juga akan fasilitasi pelatihan silek yang lebih intensi,” ujarnya.
Selain itu, bantuan peralatan untuk keperluan silek juga masuk dalam program kerja pasangan nomor urut 2 tersebut. Dengan program-program itu Indra Catri berharap silek di Sumbar lebih bergairah.
“Anak-anak muda harus lebih banyak lagi bergabung di sasaran silek. Ini juga menjadi salah satu wadah untuk meminimalisir aktivitas negatif,” ucapnya.(*)