SETERAH – Ada dua kakak-beradik perempuan berkeliling Eropa ketita pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya. Mereka mengunjungi Milan, Paris, sebelum menuju London.
Saat mereka meninggalkan London pada 1 Maret lalu, sang adik perempuan mengalami sakit tenggorokan, batuk, dan dia terbang pulang menuju Vietnam tapi tak seorang pun menyadari kondisinya.
Dikutip dari laman CNN, Minggu (20/9), saat dia tiba di Hanoi 10 jam kemudian, 15 orang lainnya yang berada dalam satu pesawat dengan dia tertular virus corona. Demikian dilaporkan peneliti dua hari lalu. Dilansir dari Harianhaluan.com.
Jumat lalu, kisah yang dipublikasikan ini memperlihatkan bagaimana virus corona bisa menyebar di pesawat dan upaya menjaga jarak antar orang di kursi pesawat tidak banyak membantu untuk melindungi penumpang.
Pada cerita lain, penumpang yang terbang dari Boston menuju Hong Kong uga menulari dua awak kabin.
Kedua kasus tersebut terjadi pada saat penerbangan berlangsung di awal pandemi, sebelum pihak maskapai mewajibkan pemakaian masker.
Dari Vietnam, sebuah tim melacak klaster dari kasus yang berasal dari penerbangan yang tiba di Hanoi dari London pada 2 Maret lalu.
Dikata oleh Nguyen Cong Khanh, peneliti dari Institut Epidemiologi dan Higienis Nasional di Hanoi.”Perempuan 27 tahun dari Vietnam yang diidentifikasi sebagai dugaan kasus positif itu tinggal di London sejak awal Februari,”
“Pada 22 Februari kasus pertama dan kaka perempuannya kembali dari Milan dan sebelumnya mengunjungi Paris, Prancis selama acara tahunan Fashion Week sebelum kembali ke London pada 25 Februari,” tulis peneliti dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.
Ketika waktu itu virus corona sedang menyebar cepat di Italia, tapi baru ada beberapa kasus dilaporkan di London.
Selanjutnya, perempuan itu kemudian terbang ke Hanoi pada 1 Maret.
“Dia duduk di kelas bisnis dan selama penerbangan terus-terusan batuk dan sakit tenggorokan,” kata peneliti.
Perempuan itu kemudian masuk rumah sakit tiga hari kemudian setelah mendarat dan dinyatakan positif Covid-19. Petugas kesehatan kemudian melacak 217 penumpang dan awak kabin yang satu pesawat dengan perempuan itu dan menemukan 12 penumpang di kelas bisnis dan dua di kelas ekonomi serta satu awak kabin tertular. (*)