SUMBAR.CO-PT Bank Nagari, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat, menyatakan siap terlibat dalam pendanaan sindikasi proyek lanjutan jalan tol Padang-Pekanbaru, proyek strategis yang menghubungkan dua provinsi besar di Sumatera melalui jalur tol sepanjang 254 km.
Gusti Candra selaku Direktur Utama Bank Nagari menjelaskan bahwa pihaknya telah aktif berpartisipasi dalam pembiayaan berbagai proyek strategis nasional selama ini.
“Kami siap ambil bagian dalam pembiayaan sindikasi, termasuk untuk proyek tol Padang-Pekanbaru dan proyek-proyek strategis lainnya,” ujar Gusti mengutip dari Padek.jawapos.com.
Saat ini, proyek tol Padang-Pekanbaru baru menyelesaikan beberapa ruas, seperti Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Koto Ampar, dan Padang-Sicincin.
Tahapan berikutnya akan melibatkan pembangunan ruas Sicincin-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, Payakumbuh-Pangkalan, hingga Pangkalan-Koto Ampar.
Selain proyek tol, Bank Nagari juga menyatakan minat untuk mendukung pembiayaan proyek Flyover Sitinjau Lauik di Kota Padang.
Gusti menyebut pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar hingga Rp700 miliar untuk mendukung pembangunan ini.
“Kami berharap Bank Nagari dapat dilibatkan dalam pendanaan proyek Flyover Sitinjau Lauik,” tambahnya.
Sepanjang 2024, Bank Nagari mencatatkan pencapaian kinerja keuangan yang positif. Total aset bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 19 pemerintah daerah kabupaten/kota ini mencapai Rp33,11 triliun, meningkat Rp1,19 triliun atau tumbuh 3,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja laba bersih juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Pada 2024, laba bersih Bank Nagari mencapai Rp540,47 miliar, naik Rp16,70 miliar atau 3,19 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp523,77 miliar.
Penyaluran kredit dan pembiayaan meningkat hingga Rp25,55 triliun, tumbuh 6,32 persen atau bertambah Rp1,52 triliun dari tahun sebelumnya. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 2,84 persen, mencapai Rp26,68 triliun.
Gusti menambahkan bahwa sejumlah indikator keuangan menunjukkan tren yang positif. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat solid di angka 23,09 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023, didorong oleh pertumbuhan modal disetor dan laba bersih.
“Kami optimis kinerja keuangan yang terus meningkat ini dapat mendukung Bank Nagari untuk berkontribusi lebih besar dalam proyek-proyek strategis nasional,” tutup Gusti.
Dengan pencapaian tersebut, Bank Nagari terus memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan daerah yang mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, baik di Sumatra Barat maupun di tingkat nasional.(*)